Gejala Penyakit Tanaman (1)
Perubahan Warna;
Penyimpangan
dari warna yang normal dapat terjadi pada berbagai bagian dari tanaman, tetapi
biasanya akan terlihat dengan jelas pada bagian tanaman yang berwarna hijau
seperti batang yang masih muda atau daun.
Perubahan warna dapat terjadi dalam bentuk etiolasi atau klorosis.
Etiolasi;
adalah perubahan warna dari hijau menjadi kekuningan yang disebabkan karena
kekurangan cahaya matahari atau karena disimpan di tempat yang gelap dalam
waktu yang lama. Gejala lainnya ialah
batang memanjang dan daun tidak berkembang dengan baik.
Klorosis;
adalah perubahan warna dari hijau menjadi kekuningan yang disebabkan, karena;
(1) gangguan terhadap proses pembentukan klorofil, (2) terjadi penghancuran
klorofil, (3) defisiensi hara yang berfungsi dalam pembentukan klorofil, (4)
sifat genetic dan (5) akibat serangan hama atau penyakit.
Perubahan
warna dapat terjadi menyeluruh atau local seperti bercak. Bercak dapat berwarna putih atau abu-abu,
kuning atau jingga, kemerahan atau ungu, coklat atau hitam. Bercak dapat terjadi karena serangan penyakit
yang disebabkan oleh bakteri, jamur, virus atau karena serangan hama terutama
serangga penghisap cairan tanaman seperti kepik dan tungau.
Bercak
putih mungkin disebabkan karena adanya miselium atau spora yang tumbuh pada
permukaan.
Bercak
kuning/jingga, disebabkan karena klorosis atau karena adanya masa spora. Bercak merah dapat terjadi karena adanya
perombakan klorofil yang diikuti dengan pembentukan pigmen merah (antosianin)
yang dapat larut dalam cairan sel.
Bercak
coklat, adalah warna dari jaringan tanaman yang mati dan merupakan warna akhir
dari semua warna becak.
Bercak
hitam, yang disebut juga bercak ter mungkin disebabkan karena adanya miselium
atau masa spora.
Klorosis
dapat juga terjadi dalam bentuk mozaik yaitu; klorosis yang tidak merata,
berselang-seling antara warna hijau dan kuning.
Mozaik umumnya merupakan gejala dari serangan virus tapi dapat juga
sebagai gejala dari serangga.
Perubahan
warna pada daun menjadi kuning atau coklat dapat disebabkan oleh terjadinya
gangguan pada akar, batang atau ranting.
Gangguan dapat berupa serangan penyakit atau hama.
Gejala Penyakit Tanaman (2)
Perforasi pada organ tanaman
Perforasi
(lubang-lubang) dapat terjadi pada daun atau batang yang dapat disebabkan oleh
serangan hama atau penyakit.
Pembentukan
lesi pada daun kering diikuti dengan hancurnya jaringan yang sakit hingga
terjadi lubang yang bentuknya sedikit banyak teratur. Lesi adalah bercak kecil yang bentuknya
bundar. Perforasi pada daun dapat juga
disebabkan oleh gigitan serangga seperti kumbang, kerawai daun dan larva
berbagai jenis Lepidoptera. Sedangkan
perforasi pada batang bias disebabkan oleh larva dari Cerambycidae, Scotylidae,
Platypodidae, Hymenoptera dan rayap (Isoptera).
Lubang
dapat berukuran besar atau kecil, penampang melintangnya berbentuk bundar,
bulat telur atau tidak teratur. Lubang
dapat ditemukan pada buah, ranting, cabang, batang atau akar. Dari lubang biasanya keluar cairan, lender
atau serbuk gerek.
Gejala Penyakit Tanaman (3)
Layu
Gejala
layu dapat terjadi pada anakan dan pada tanaman yang lebih tua. Lodoh (damping off) merupakan salah satu
contoh gejala layu pada anakan.
Kelembaban yang tinggi, drainage tanah yang jelek dan naungan yang
berlebihan banyak mempengaruhi timbulnya penyakit lodoh.
Gejala
layu pada tanaman yang lebih tua ada yang dapat pulih dan ada yang tidak dapat
pulih. Waktu hari terik dan panas, pucuk
terkulai dan daun menggulung karena turunnya turgor daun. Hal ini disebabkan karena terjadi evaporansi
yang berlebihan. Tetapi bila suhu turun
dan suasana menjadi gelap maka turgor akan normal kembali dan pohon pulih
lagi. Layu yang demikisn dsebabkan
karena terjadi deficit air tubuh tanaman akibat adanya evaporasi yang lebih
besar dari absorbs air oleh akar dari tanah.
Meskipun demikian layu yang disebabkan karena kekurangan air yang
berlangsung dalam waktu yang cukup lama akan menyebabkan kematian pada pohon.
Layu
yang disebabkan oleh serangan hama atau penyakit umumnya tidak dapat pulih
kembali. Layu yang disebabkan oleh
serangan penyakit dapat disebabkan karena terjadinya kerusakan pada system
perakaran (busuk akar) atau karena tersumbatnya jaringan pembuluh hingga transportasi
air dan hara terganggu. Kerusakan pada
akar dapat juga terjadi karena serangan nematode. Penyumbatan jaringan pembuluh dapat
disebabkan oleh gumpalan miselium jamur atau oleh bakteri.
Serangan
hama pada akar, batang atau ranting dapat juga menimbulkan gejala layu pada
daun. Tahap awal dari serangan rayap
atau uret pada akar tanaman menyebabkan daun layu sebelum mati kering.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar