Sabtu, 02 Maret 2013

Gejala Penyakit Tanaman (1)



Gejala Penyakit Tanaman (1)

Perubahan Warna;

Penyimpangan dari warna yang normal dapat terjadi pada berbagai bagian dari tanaman, tetapi biasanya akan terlihat dengan jelas pada bagian tanaman yang berwarna hijau seperti batang yang masih muda atau daun.  Perubahan warna dapat terjadi dalam bentuk etiolasi atau klorosis.

Etiolasi; adalah perubahan warna dari hijau menjadi kekuningan yang disebabkan karena kekurangan cahaya matahari atau karena disimpan di tempat yang gelap dalam waktu yang lama.  Gejala lainnya ialah batang memanjang dan daun tidak berkembang dengan baik.

Klorosis; adalah perubahan warna dari hijau menjadi kekuningan yang disebabkan, karena; (1) gangguan terhadap proses pembentukan klorofil, (2) terjadi penghancuran klorofil, (3) defisiensi hara yang berfungsi dalam pembentukan klorofil, (4) sifat genetic dan (5) akibat serangan hama atau penyakit.

Perubahan warna dapat terjadi menyeluruh atau local seperti bercak.  Bercak dapat berwarna putih atau abu-abu, kuning atau jingga, kemerahan atau ungu, coklat atau hitam.  Bercak dapat terjadi karena serangan penyakit yang disebabkan oleh bakteri, jamur, virus atau karena serangan hama terutama serangga penghisap cairan tanaman seperti kepik dan tungau.

Bercak putih mungkin disebabkan karena adanya miselium atau spora yang tumbuh pada permukaan.
Bercak kuning/jingga, disebabkan karena klorosis atau karena adanya masa spora.  Bercak merah dapat terjadi karena adanya perombakan klorofil yang diikuti dengan pembentukan pigmen merah (antosianin) yang dapat larut dalam cairan sel. 

Bercak coklat, adalah warna dari jaringan tanaman yang mati dan merupakan warna akhir dari semua warna becak.
Bercak hitam, yang disebut juga bercak ter mungkin disebabkan karena adanya miselium atau masa spora.

Klorosis dapat juga terjadi dalam bentuk mozaik yaitu; klorosis yang tidak merata, berselang-seling antara warna hijau dan kuning.  Mozaik umumnya merupakan gejala dari serangan virus tapi dapat juga sebagai gejala dari serangga.
Perubahan warna pada daun menjadi kuning atau coklat dapat disebabkan oleh terjadinya gangguan pada akar, batang atau ranting.  Gangguan dapat berupa serangan penyakit atau hama.

Gejala Penyakit Tanaman (2)

Perforasi pada organ tanaman
Perforasi (lubang-lubang) dapat terjadi pada daun atau batang yang dapat disebabkan oleh serangan hama atau penyakit.

Pembentukan lesi pada daun kering diikuti dengan hancurnya jaringan yang sakit hingga terjadi lubang yang bentuknya sedikit banyak teratur.  Lesi adalah bercak kecil yang bentuknya bundar.  Perforasi pada daun dapat juga disebabkan oleh gigitan serangga seperti kumbang, kerawai daun dan larva berbagai jenis Lepidoptera.  Sedangkan perforasi pada batang bias disebabkan oleh larva dari Cerambycidae, Scotylidae, Platypodidae, Hymenoptera dan rayap (Isoptera).
Lubang dapat berukuran besar atau kecil, penampang melintangnya berbentuk bundar, bulat telur atau tidak teratur.  Lubang dapat ditemukan pada buah, ranting, cabang, batang atau akar.  Dari lubang biasanya keluar cairan, lender atau serbuk gerek.

Gejala Penyakit Tanaman (3)

Layu
Gejala layu dapat terjadi pada anakan dan pada tanaman yang lebih tua.  Lodoh (damping off) merupakan salah satu contoh gejala layu pada anakan.  Kelembaban yang tinggi, drainage tanah yang jelek dan naungan yang berlebihan banyak mempengaruhi timbulnya penyakit lodoh.

Gejala layu pada tanaman yang lebih tua ada yang dapat pulih dan ada yang tidak dapat pulih.  Waktu hari terik dan panas, pucuk terkulai dan daun menggulung karena turunnya turgor daun.  Hal ini disebabkan karena terjadi evaporansi yang berlebihan.  Tetapi bila suhu turun dan suasana menjadi gelap maka turgor akan normal kembali dan pohon pulih lagi.  Layu yang demikisn dsebabkan karena terjadi deficit air tubuh tanaman akibat adanya evaporasi yang lebih besar dari absorbs air oleh akar dari tanah.  Meskipun demikian layu yang disebabkan karena kekurangan air yang berlangsung dalam waktu yang cukup lama akan menyebabkan kematian pada pohon.

Layu yang disebabkan oleh serangan hama atau penyakit umumnya tidak dapat pulih kembali.  Layu yang disebabkan oleh serangan penyakit dapat disebabkan karena terjadinya kerusakan pada system perakaran (busuk akar) atau karena tersumbatnya jaringan pembuluh hingga transportasi air dan hara terganggu.  Kerusakan pada akar dapat juga terjadi karena serangan nematode.  Penyumbatan jaringan pembuluh dapat disebabkan oleh gumpalan miselium jamur atau oleh bakteri.

Serangan hama pada akar, batang atau ranting dapat juga menimbulkan gejala layu pada daun.  Tahap awal dari serangan rayap atau uret pada akar tanaman menyebabkan daun layu sebelum mati kering.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar