Dampak Kebakaran Hutan Terhadap
Sifat-sifat Tanah
Ekosistem hutan
tersusun oleh tiga komponen utama; tanah, vegetasi dan iklim. Ketiga komponen ini saling berinteraksi
sehingga adanya gangguan terhadap salah satu komponen akan berdampak terhadap
komponen lainnya.
Karakteristik tanah
hutan dibangun oleh; (a) terbentuknya iklim mikro diantara permukaan tanah dan
tajuk vegetasi; (b) terdapatnya suatu spectrum organism mikro spesifik pengurai
bahan-bahan organic di lantai hutan; (c) terdapatnya proses-proses yang dinamis
berupa siklus hara antara komponen tanah-vegetasi dan pencucian basa-basa dari
lapisan tanah permukaan ke lapisan tanah yang lebih dalam.
Iklim mikro
menghasilkan elemen-elemen iklim yang lembut (mild) terutama suhu dan
kelembaban udara di dalam hutan. Berbeda
dengan kondisi diluar hutan, kisaran nilai minimum dan maksimum yang sempit
dari kedua elemen iklim mikro tsb sangat optimal bagi perkembangan populasi dan
kegiatan organisme mikro tanah. Disisi
lain, beraneka ragamnya jenis tumbuhan di hutan alam memberikan peluang hidup
dan berkembangnya organism mikro yang beranekaragam pula jenisnya. Kedua kondisinya ini memungkinkan serasah
yang diproduksi tegakan hutan alam dengan cepat dihumifikasikan dan dimineralisasikan
kembali menjadi unsure hara sehingga tidak terjadi pelonggokan bahan organic di
lantai hutan.
Kisaran umum produksi
serasah di hutan alam setiap tahunnya adalah 11 ton/ha. Bisa dibayangkan bagaimana banyaknya timbunan
bahan organic berupa serasah tsb di lantai hutan bila proses humifikasi dan
mineralisasi tidak berjalan.
Unsur-unsur hara
hasil mineralisasi organism mikro tanah selanjutnya akan digunakan kembali oleh
tegakan hutan untuk keperluan hidupnya.
Mekanisme ini dikenal dengan siklus unsure hara. Namun demikian, disamping pengaruhpositif
dari mineralisasi serasah terdapat pula pengaruh negatifnya karena pada saat
bahan-bahan organic didekomposisikan, bukan cuma unsur-unsur hara dibebaskan
tapi juga diperoleh hasil produksi berupa asam-asam humin.
Asam-asam humin ini karena kemasamannya
menjadi pelarut yang hebat bagi unsure-unsur basa di dalam tanah. Dalam bentuk larutan, bsa-basa tsb menjadi
mobil dan membuka peluang untuk; (a) diserap oleh akar tegakan atau (b)
berpindah dari lapisan atas ke lapisan bawah tanah bersama gerak air perkolasi
sehingga tidak terjangkau lagi oleh akar.
Fenomena ini menyebabkab tanah-tanah di bawah tegakan hutan alam miskin
akan unsur-unsur basa.
Musnahnya vegetasi
penutup tanah dan bahan-bahan organic serta organisme mikro di lantai hutan
karena kebakaran tentu akan mengakibatkan perubahan terhadap elemen-elemen
iklim mikro serta mekanisme siklus hara.
Sejauhmana dampak yang ditimbulkan dari kebakaran hutan itu terhadap
sifat-sifat tanah khususnya dari segi kesuburannya?. Untuk menjawabnya diperlukan pengkajian
tentang peran komponen vegetasi dan komponen tanah dalam mekanisme siklus hara
ekosistem hutan. (disadur dari hal 9-11 pidato pengukuhan Guru Besar; DR. Daddy
Ruhiyat/1999).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar