Berita menggembirakan
bagi kalangan perkayuan Indonesia, termasuk di Kalimantan Timur apabila
menyimak informasi yang disampaikan Ketua Harian APKINDO dan Kasi Ekspor Hasil
Industri yang dimuat Manuntung beberapa hari yang lalu.
Betapa tidak, kalangan
industri kayu lapis bias menarik napas lega, setelah sebelumnya menghitung dan
mengkaji berbagai aspek produksi di kaitkan adanya kenaikan UMR yang baru di
tengah kelesuan pasar. Hingga tentunya berita kenaikan ini tidak hanya
mengembirakan para pengusaha, namun bisa dirasakan juga oleh para pekerja
dengan adanya kepastian pemasaran barang yang mereka kerjakan.
Menurut Drs. Djoni
Topan, kenaikan harga plywood ini salah satu dipengaruhi oleh penurunan
produksi kayu lapis di Malaysia dan Brazil yang termasuk saingan berat kayu
lapis Indonesia. Timbul suatu pertanyaan, kenapa produksi kayu lapis Malaysia
terjadi penurunan, apakah dikarenakan lesunya harga plywood sebelumnya ataukah
sulitnya bahan baku atau sebab lainnya.
Walaupun masih terdapat
aspek atau factor lainnya yang mempengaruhi harga plywood dunia, namun posisi
Malaysia perlu dicermati tersendiri. Karena apa ? Beberapa waktu yang lalu
penulis pernah menyampaikan diantaranya : Malaysia selain sebagai produsen
plywood juga merupakan eksportir log terbesar. Dimana sebagian besar keperluan
bahan baku industri plywood Jepang diimpor dari Malaysia, nah apabila
kemungkinan penurunan produksi plywood Malaysia karena mereka lebih suka ekspor
log, misalnya ke Jepang. Maka dampak penurunan produksi di Malaysia tidak akan
lama karena segera diikuti peningkatan produksi di Jepang.
Apakah memang demikian?
Hal inilah yang menarik untuk disimak lebih lanjut. Namun satu hal bahwa
sebetulnya trend kenaikan harga plywood sudah bisa terlihat mulai tahun 1995
sebagaimana tergambar dalam grafik di sebelah ini yang diambil dari
Buletin ITTO September 1995.
Terlihat jelas trend
kenaikan pada bulan Februari hingga Mei 1995 baik untuk plywood Malaysia maupun
Indonesia (ketebalan 6 mm) yang berkisar dari US$420 hingga mencapai
US$450-460. Pada kurun waktu yang sama, terlihat harga plywood Brazil cukup
stabil berkisar US$460.
PRODUKSI
LOG
Produksi log dari sejumlah produsen anggota ITTO
mengalami penurunan sebanyak 2 persen dari 135,6 juta m3 tahun 1993 menjadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar