Pada awalnya
pembuatan dan penempatan parit lintang di beberapa titik lokasi jalan sarad
sepenuhnya bertujuan untuk meminimalkan terjadinya aliran permukaan manakala
turun hujan yang akan meningkatkan laju erosi. Dengan tujuan awalnya seperti itu, maka
referensi atau guidance criteria pembuatan parit lintang adalah mengacu pada upaya
mengurangi laju run off dengan mempertimbangkan panjang serta kelerengan jalan
sarad.
Namun berdasarkan
hasil evaluasi terhadap effektivitas fungsi parit lintang dalam meminimalkan
laju run off, ditemukan pula suatu data bahwa kwalitas parit lintang ternyata
berbanding lurus dengan kecepatan penutupan/revegetasi sepanjang jalan
sarad. Semakin memadai, baik
bentuk/ukuran, titik lokasi dan jarak antar parit lintang mempengaruhi semakin
cepat terjadinya revegatasi pada jalan sarad dimaksud.
Berdasarkan data
temuan tersebut, ternyata dapat ditelusuri bahwa kenapa parit lintang dapat
mempengaruhi kecepatan revegetasi.
Hal ini diakibatkan bahwa dengan parit lintang yang berfungi dengan baik
maka akan mengakibatkan tertahannya sediment yang terbawa air hujan sekaligus
tertahan pula berbagai biji vegetasi yang nantinya akan tumbuh sebagai seedling
di sepanjang sarad tersebut.
Dengan demikian,
pembuatan dan penempatan parit lintang yang memadai dapat merupakan upaya
minimalisasi dampak pada erosi sekaligus dapat mempercepat revegetasi yang
secara langsung akan mempercepat pemulihan iklim mikro.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar