1. Agathis
(Agathis spp), Famili Araucariacea
Kayu
agathis berwarna keputih-putihan, krem, kuning muda atau kuning coklat. Kayu teras dan kayu gubal sulit
dibedakan. Teksyur kayu halus dan tidak
mempunyai pori serta jari-jari tidak kelihatan dengan mata telanjang. Martawidjaya (1981) menyebutkan pada bidang
radial Nampak jelas gambar berupa bintik-bintik berwarna coklat dalam sel
jari-jari dan tidak mempunyai saluran intercellular.
2. Balau
(Shorea spp dan Hopea spp), Famili Dipterocarpaceae
Kayu
teras berwarna kuning coklat, coklat atau coklat kemerahan serta kayu gubalnya
berwarna lebih muda. Tekstur kayu halus
sampai kasar dan umumnya agak kasar.
Pori sebagian besar soliter, sebagian bergabung radial, kadangkala
gabungan tangensial atau miring dan berisi tylosis. Menurut Flemmich (1959) pori kayu balau
merupakan pori bersayap (parenkhim aliform).
Jari-jari sempit dan menurut Martawidjaya (1981) kadangkala berisi
endapan berwarna merah dan terlihat dengan mata telanjang pada bidang
lintang. Saluran intercellular aksial berupa deretan tangensial panjang atau
pendek dan berisi endapan berwarna putih.
3. Bangkirai
(Shorea laevifolia), Famili Dipterocarpaceae
Kayu
ini berwarna merah kekuning-kuningan atau kuning coklat. Berdasarkan pengamatan langsung, kayu teras
tidak berbeda dengan kayu gubalnya.
Tekstur halus sampai agak kasar.
Menurut Martawidjaya (1981) kadangkala pada bidang radial Nampak gambar
berupa garis-garis yang berwarna lebih muda.
Sedangkan, menurut pengamatan langsung, kadangkala pada bidang
tangensial Nampak gambar berupa parabola.
Pori sebagian besar soliter, ukuran agak besar, berisi tylosis. Martawidjaya (19810 menyebutkan kadangkala
jari-jari berisi endapan berwarna coklat dan saluran intercellular vertical
deretan tangensial panjang atau pendek.
4. Benuang
(Octomeles sumatrana), Famili Daticaceae
Kayu
ini berwarna kuning keputih-putihan, abu kekuning-kuningan atau coklat muda dan
tekstur agak kasar. Pori tata baur,
ujuran besar, hamper seluruhnya soliter.
Parenkhim paratrakeal berbentuk selubung sampai aliform. Jari-jari kadangkala dua macam dan yang lebar
terdiri dari 4-7 sel serta agak kelihatan dengan mata telanjang. Tidak mengandung saluran intercellular.
5. Bintangur
(Callophyllum spp), Famili Guttiferae
Kayu
teras berwarna coklat merah muda atau merah coklat dan kayu gubal berwarna coklat
muda. Tekstur agak kasar sampai
kasar. Pori hamper seluruhnya soliter,
ukuran sedang sampai besar, biasanya berisi tylosis. Mempunyai parenkhim apotrakeal yang menurut
Menon (1967) dan Nitihardjo (1979) terlihat jelas dengan mata telanjang. Martawaidjaya (1981) menambahkan bahwa jenis
kayu ini mempunyai parenkhim paratrakeal berbentuk selubung halus yang
mengelilingi pori.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar