Pool Utama Unsur Hara Ekosistem Hutan
Alam
Ada dua pool
(gudang penyimpan) utama unsure hara dalam ekosistem hutan alam, yaitu;
biomassa tegakan dan komponen tanah, khususnya tanah lapisan atas. Jumlah biomassa tegakan hutan alam primer
umumnya berkisar antara 200 hingga 400 ton/ha.
Tegakan hutan campuran Dipterokarpa seperti yang dimiliki Kaltim
mempunyai jumlah biomassa lebih tinggi.
Berdasarkan
komponen-komponen penyusunnya bahwa biomassa tegakan hutan alam di permukaan
tanah terdiri dari; 3% komponen daun, 15 % komponen kayu cabang; 2 % komponen
kulit cabang; 71 % komponen kayu batang dan 9 % komponen kulit batang. Setiap komponen penyusun tegakan mempunyai
konsentrasi hara yang berbeda-beda.
Komponen daun memiliki konsentrasi nitrogen, kalsium dan magnesium lebih
tinggi daripada komponen lainnya sedangkan konsentrasi unsure kalium paling
tinggi dimiliki komponen kulit.
Disamping jumlah
biomassanya, konsentrasi hara komponen-komponen penyusun tegakan dari tempat ke
tempat bisa bervariasi tergantung kepada jenis pohon, kondisi fisik dan poyensi
kesuburan tanah tempat tumbuhnya masing-masing.
Hutan dengan biomassa tegakan yang besar tidak langsung berarti bahwa
potensi kesuburan tanahnya tinggi.
Walaupun konsentrasi
unsure-unsur haranya paling rendah tetapi karena jumlah biomassanya sangat
tinggi (80 % dari total) maka komponen kayu merupakan komponen utama penyimpan
unsure pada biomassa tegakan. Peran
komponen kulit (biomassa 10 % dari total) dalam menyimpan kalium juga
memerlukan perhatian untuk mengantisipasi kehilangannya dari ekosistem pada
saat pemanenan.
Selain berakumulasi
pada tegakan, bahan organic lainnya dalam ekosistem hutan berakumulasi pula di
lantai hutan, yang menurut tingkat dekomposisinya dibedakan menjadi humus
(sempurna melapuk), forna (sebagian melapuk) dan litter (serasah segar).
Di Kaltim jumlah
bahan organic dalam bentuk forna (F) dan litter (L) di lantai hutan adalah
5,2-7,4 ton/hektar, tidak jauh berbeda yang dilaporkan di Puertorico 6
ton/hektar. Sementara itu, di Malaysia
yang hutannya mempunyai struktur tegakan yang sama dengan Kaltim, jumlah F+L
itu Cuma 4,4 ton/hektar.
Kisaran kandungan
hara bahan organic di lantai hutan hujan tropis yang dilaporkan Sanchez (1973)
dari berbagai Negara adalah; N; 74-200 kg/ha; P; 1-7 kg/ha; K; 8-81 kg/ha; Ca;
45-220 kg/ha; Mg; 10-94 kg/ha.
Dibandingkan dengan data Sanchez, data yang dilaporkan Ruhiyat (1989) di
kaltim umumnya lebih rendah sebagaimana data berikut :
Komponen
|
Nitrogen
|
Kalium
|
Kalsium
|
Magnesium
|
Daun
|
44,6
|
10,4
|
12,8
|
6,8
|
Kayu
|
15
|
5,7
|
13,4
|
2,1
|
Total
|
59,6
|
16,1
|
26,2
|
8,9
|
Hal itu ada
kaitannya dengan laju humifikasi dan mineralisasi serasah yang sangat tinggi di
wilayah iklim hutan hujan tropis Kaltim.
Pool unsure hara
lainnya setelah biomassa tegakan dan bahan organic lantai hutan adalah komponen
tanah. Seperti disebutkan dalam table di
bawah ini bahwa bagian terbesar unsure-unsur hara dalam tanah itu tersimpan di
lapisan teratas, setebal 0-10 Cm.
Lapisan
(Cm)
|
Karbon
|
Nitrogen
|
Kalium
|
Kalsium
|
Magnesium
|
0-10
|
30,83
|
2,13
|
93,7
|
27,2
|
35,6
|
10-20
|
13,51
|
1,21
|
57,2
|
8,5
|
13,5
|
20-30
|
10,56
|
1
|
59
|
7,6
|
9,9
|
30-50
|
14,96
|
1,68
|
108
|
16,2
|
18,1
|
0-50
|
69,68
|
6,02
|
317,9
|
59,5
|
77,1
|
Pentingnya tanah
lapisan teratas (0-10) sebagai gudang penyimpan unsure hara dalam tanah
terbukti dari peranannya menyimpan 46 % Mg; 46 % Ca; 44 % C; 35 % N dan 30 % K
dari jumlahnya masing-masing di lapisan tanah 0-50 Cm. Sumber unsure hara lapisan tanah teratas
sudah jelas adalah bahan organic berupa serasah di lantai hutan.
Dengan demikian
dapat terlihat bahwa unsure-unsur hara dalam ekosistem hutan hujan tropis
seperti di Kaltim, lebih banyak tersimpan pada biomassa tegakan daripada di
dalam tanah sebagaimana data pada table di bawah ini. Fenomena ini juga dilaporkan oleh banyak
peneliti lainnya, dimana kandungan kalsium tanah-tanah hutan di Brazilia bahkan
mencapai 0 % karena seluruhnya telah berakumulasi pada biomassa tegakan. Kondisi ini menyiratkan bahwa mempertahankan
potensi tanah hutan alam hanya dapat dilakukan dengan cara mengelola tegakannya
sedemikian rupa sehingga mekanisme siklus hara dapat terpelihara. (disadur
dari Hal 12-17; Pidato Pengukuhan Guru Besar DR. Daddy Ruhiyat/1999).
Komponen
|
Nitrogen
|
Kalium
|
Kalsium
|
Magnesium
|
Tegakan
|
16
%
|
70,5
%
|
94
%
|
73
%
|
Serasah
|
1
%
|
1,5
%
|
2
%
|
3
%
|
Tanah
|
83
5
|
28
%
|
4
5
|
24
%
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar