Senin, 25 Maret 2013

Run Off vs Erosi




Ekstraksi kayu dari dalam blok tebangan memerlukan jalan sarad dan TPn untuk penyimpanan di tepi jalan angkutan yang kemudian dilakukan pengangkutan menuju logpond sebagai loading point sebelum pemuatan menuju tujuan akhir.

Pembuatan jalan sarad, TPn dan jalan angkutan akan mengakibatkan terjadinya keterbukaan lahan yang secara langsung akan meningkatkan laju aliran permukaan (run off) pada saat turun hujan yang sekaligus mengangkut sediment yang mengakibatkan peningkatan erosi.

Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan guna meminimalkan dampak pembuatan jalan sarad, TPn dan jalan angkutan, antara lain;

  1.     Lokasi pembuatan TPn harus ditempatkan pada lereng yang tidak begitu curam namun memiliki lahan dengan drainage yang baik, lebih baik bila ditempatkan di punggung bukit.

2.      Perhatikan agar lokasi TPn berada di luar kawasan lindung atau kawasan penyangga, misalnya sebaiknya berjarak 50 meter dari tepi anak sungai. 

3.      Ukuran TPn sebaiknya tidak terlalu luas, dikarenakan hanya berfungsi untuk penyimpanan kayu sementara saja, sehingga akan meminimalkan keterbukaan lahan dan kerusakan tegakan.

4.      Posisi dan kemiringan jalan sarad sebaiknya pada lereng yang tidak begitu terjal dengan kondisi tanah yang relative tidak berawa atau tidak merupakan areal resapan air. 

5.      Drainage sepanjang jalan angkutan sebaiknya secara rutin dilakukan perawatan, sehingga akan terus berfungsi dan dapat meminimalkan laju aliran permukaan.

6.      Sediment trap, utamanya pada jalan tanjakan/turunan agar rutin dilakukan perawatan dan dipastikan bahwa sediment yang dibawa aliran air dapat tertahan, sehingga akan meminimalkan sediment yang larut ke dalam badan sungai. 

7.      Jalan sarad yang selesai digunakan agar segera dibuatkan parit lintang.

8.      Dilakukan penanaman sejenis kacang-kacangan sebagai cover crop untuk mempercepat penutupan lahan yang terbuka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar