Senin, 25 Maret 2013

Peta Sebaran Pohon




Kegiatan pemanenan hutan alam merupakan kegiatan yang terkait dengan tata ruang kawasan hutan yang cukup luas, sehingga akan mengalami kesulitan tersendiri manakala tidak didukung dengan adanya peta rencana tebangan yang akurat, dalam hal ini adalah adanya peta sebaran pohon.

Besarnya skala peta merupakan hal yang perlu dipertimbangkan pada saat menyusun sebuah perencanaan pemanenan, dimana skala peta tidak boleh terlalu besar sehingga tidak praktis di lapangan atau skala yang terlalu kecil sehingga informasi yang diperlukan terlalu terbatas.  Barangkalai peta sebaran pohon dengan skala 1 : 2.000 sudah dapat memberikan informasi yang memadai untuk dapat dijadikan rujukan pada pelaksanaan kegiatan pemanenan.

Informasi yang perlu ditampilkan pada peta sebaran pohon, adalah sebagai berikut;

1.      Kontur; kegiatan pemanenan dilaksanakan pada kawasan hutan yang tentunya memiliki tofografi yang beragam, sehingga rencana pemanenan tidak mungkin dapat dibuat dengan lebih rinci tanpa adanya informasi mengenai kontur.

2.      Aliran sungai;  fungsi hidrologi kawasan hutan hampir sama pentingnya dengan nilai hutan itu sendiri.

3.      Jaringan jalan angkutan yang telah tersedia.

4.      Trace jalan sarad;  pembuatan jalan sarad dengan mempertimbangkan kontur dan posisi pohon dapat memudahkan para operator alat berat dalam proses pembuatan jalan sarad serta dapat meminimalkan kerusakan pada tanah dan tegakan.

5.      Data pohon; dimana pada peta sebaran pohon harus nampak jelas dimana posisi pohon yang akan ditebang dan dimana posisi pohon yang tidak boleh ditebang.

Dengan demikian, adanya peta sebaran pohon yang informative ini akan memberikan keuntungan, antara lain;

1.      Dapat meningkatkan effisiensi operasional alat berat dikarenakan pergerakan alat berat akan lebih terarah sesuai acuan rencana jalan sarad yang perlu dibuat, sehingga akan menghemat waktu, tenaga dan bahan bakar.

2.      Dikarenakan pergerakan alat berat lebih terarah, maka akan meminimalkan kerusakan tegakan tinggal dan mengurangi pula keterbukaan lahan.

3.      Posisi pohon yang akan ditebang sudah diketahui, sehingga dengan waktu operasional yang lebih singkat akan dapat mengeluarkan kayu dengan jumlah yang sama.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar